Berkunjung ke kota Solo dan sekitarnya belum lengkap rasanya kalau pulang tanpa membawa buah tangan khas, salah satunya adalah batik. Batik Solo dikenal dengan warna-warna kalem seperti coklat / sogan dan hitam dengan motif-motif geometris pada batiknya. Sama halnya dengan batik-batik di kota lain seperti Pekalongan, Jogja, dan Cirebon, batik khas Solo pun terdiri dari tiga jenis olahan batik yaitu batik tulis, cap, dan printing.
Kebanyakan orang hanya sebatas tahu jika kualitas ketiga olahan batik tersebut berbeda. Tentu saja, batik tulis dibanderol dengan harga yang lebih mahal dari pada batik cap dan printing karena proses pembuatannya pun memerlukan waktu yang cukup lama.
Bagi mereka yang telah lama bergelut dalam dunia batik, tentu bukan hal yang sulit untuk membedakan ketiga jenis olahan batik tersebut. Lantas bagi orang awam, ketiga jenis batik tersebut mungkin tampak sama dan tidak memiliki perbedaan. Lalu di mana perbedaannya?
Pertama, dibandingkan dengan jenis batik yang lain, batik tulis memiliki ketebalan kain yang lebih tebal dengan warna batik yang jelas karena proses pencelupan warna dilakukan berulang kali. Warna yang jelas ini membuat pori-pori kain hampir tidak nampak.
Jika dilihat dari lapisan dalam kain, batik tulis dan cap memiliki ketebalan warna yang sama jelasnya dengan lapisan luar kain. Namun, perbedaannya tetap masih bisa dilihat dari pola batik cap yang cenderung berulang-ulang. Sedangkan batik tulis memiliki pola yang tidak bisa mirip satu sama lain.
Dan untuk batik printing, baik pola maupun gambarnya tampak rapi. Tapi, warna lapisan dalam kain cenderung lebih tipis dibandingkan warna di lapisan luarnya dan harganya pun lebih murah tentunya.
Memang tidak mudah untuk membedakan ketiga jenis batik tersebut. Butuh ketelitian dan ketelatenan untuk bisa membedakannya. Sambil belajar, sambil belanja di Hartono Trade Center (HTC) Solo Baru, pusatnya batik grosir dan eceran. Belanja berkualitas makin puas !
