HTC_-_ilustrasi_artikel-september-Menyusuri_Jejak_Raja_Kasunanan_Solo_PB_IX_di_Pesanggrahan_Langenharjo

Menyusuri Jejak Raja Kasunanan Solo PB IX di Pesanggrahan Langenharjo

Sebagai kerajaan Mataram Islam dengan daerah kekuasaan yang sangat luas, Keraton Kasunanan Surakarta atau Solo mempunyai banyak sekali peninggalan sejarah. Salah satu yang bisa sahabat Hartono Trade Center jumpai dengan kondisi yang masih baik adalah Pesanggrahan Langenharjo.

Lakasinya ada di tepian Sungai Bengawan Solo atau persisnya di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Dari Solo Baru, obyek wisata sejarah ini hanya berjarak sekitar 1,5 km saja sehingga sangat mudah diakses.

Peninggalan Raja Pakubuwono IX

Begitu masuk dalam area Pesanggrahan Langenharjo, wisatawan dapat menyaksikan berbagai ornamen dan hiasan bangunan bertanda PB X. Sehingga tidak mengherankan apabila banyak yang berpikir bahwa situs sejarah ini merupakan peninggalan dari raja Pakubuwono X dari Keraton Kasunanan Surakarta.

Akan tetapi sahabat Hartono Trade Center, berdasarkan sumber terpercaya, komplek ini adalah peninggalan PB IX atau Pakubuwono IX. Bahkan pembangunannya sudah dimulai sebelum raja tersebut naik tahta pada 30 Desember 1861.

Menurut cerita, PB IX yang ketika itu masih bernama KGPH Prabuwijaya bepergian di sebuah daerah dan istirahat di bawah pohon rindang. Dalam istirahatnya ini, KGPH Prabuwijaya mendapat bisikan ghaib jika sudah resmi menjadi raja, harus mendirikan pesanggrahan di tempat tersebut.

Akan tetapi meski belum bertahta, KGPH Prabuwijaya langsung melaksanakan tugas tersebut. Kemudian setelah resmi menjadi raja, PB IX memberi nama sebutan sebagai Pesanggrahan Langenharjo dan menggunakannya sebagai tempat untuk meditasi.

Disempurnakan oleh PB X

Dalam perkembangan selanjutnya sahabat Hartono Trade Center, sepeninggal PB IX tahta kerajaan dipegang oleh PB X sejak 30 Maret 1893. Pada masa pemerintahan raja tersebut Pesanggrahan Langenharjo diperbarui lagi. Selain itu fungsinya bukan hanya untuk meditasi saja, melainkan juga jadi tempat wisata bagi keluarga kerajaan.

Sangat beralasan, karena di pesanggrahan tersebut terdapat sumber air panas yang menurut hasil penelitian sangat bagus untuk menjaga kesehatan. Tapi sayangnya saat ini sumber air panas tersebut sudah tidak mengeluarkan air lagi.