Merasa kesulitan mencari barang-barang antik? Atau belum menemukan tempat yang tepat? Di tengah-tengah kota Solo terdapat sebuah tempat yang seru untuk pencinta barang antik, pasar triwindu namanya. Pasar ini terletak di kawasan Ngarsopuro di Jalan Diponegoro Solo. Lebih mudahnya, berada di sebelah selatan Istana Mangkunegaran. Biasanya para wisatawan berbondong-bondong ke Pasar Triwindu seusai mengunjungi Istana Mangkunegaran. Pasar Triwindu buka setiap hari mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Memasuki pasar antik ini, pengunjung akan disambut dengan sepasang patung pria dan wanita berbusana adat Jawa yang duduk bersila. Kedua patung itu merupakan icon dari pasar Triwindu. Suasana vintage sangat kental di kompleks ini. Bukan hanya dari barang –barang antik yang dijual, namun dari segi bangunannya. Terlihat bangunan pasar yang disusun dengan kayu-kayu layaknya bangunan zaman dahulu. Meski dibangun sejak tahun 1945 dan mengalami renovasi, bangunan ini tetap berdiri kokoh. Tak hanya itu, berbagai macam tokoh wayang terlihat gagah di kawasan ini seakan-akan memperkuat sentuhan kebudayaan Jawa.
Pasar yang dikenal dengan Pasar Windudjenar menyediakan berbagai jenis barang antik. Mulai dari barang yang terbuat dari emas, perak, logam, tembaga, kayu, besi, keramik, kertas hingga kain. Kondisi barang pun masih apik karena dirawat sebagaimana mestinya.
Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai pertama terdapat barang-barang antik dan aksesoris seperti konde, topeng, kalung, gelang, cincin dan anting-anting, dan cinderamata kuno. Bahkan buku langka yang berusia puluhan tahun juga bisa ditemukan di lantai satu ini. Selain itu terdapat koleksi kain batik kuno, lukisan, uang dan koin kuno. Uniknya barang-barang yang tak lazim dijual juga ada disini, seperti gramofon kuno dari Eropa, alat-alat elektronik kuno, dan perlengkapan-perlengkapan kuno yang lain.
Jika mencari barang-barang antik yang berukuran lebih besar seperti meja, dan kursi, naiklah ke lantai dua. Terdapat berbagai macam pilihan furniture kuno yang disediakan untuk para kolektor. Bahkan alat-alat otomotif kuno dan sepeda jadul turut meramaikan kawasan ini.
Menariknya lagi, Pasar Triwindu juga masih memberlakukan sistem barter. Sistem barter dengan menukarkan barang antik yang dimiliki para kolektor. Harga pun bermacam-macam mulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta.