HTC_-_ilustrasi_artikel-agustus-Napak_Tilas_Sejarah_Perjalanan_Seni_Musik_Indonesia_di_Studio_Lokananta

Napak Tilas Sejarah Perjalanan Seni Musik Indonesia di Studio Lokananta

Sahabat Hartono Trade Center pasti mengetahui bahwa industri musik tanah air sudah mengalami berbagai perkembangan teknologi. Mulai dari penggunaan piringan hitam, lalu kaset hingga CD dan berlanjut ke digital, masing-masing punya warna tersendiri. Terkait dengan hal ini, kota Solo mempunyai studio rekaman paling tua di Indonesia yaitu Lokananta.

Lokasinya berada di JL. Ahmad Yani 379 A, Kalurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Studio musik ini berdiri pertama kali pada 29 Oktober 1959. Sosok yang berada dibalik gagasan pendiriannya adalah R. Maladi. Saat itu, Lokananta berfungsi sebagai tempat duplikasi materi siaran Radio Republik Indonesia (RRI).

Tempat rekaman terbaik dan koleksi piringan hitam

Dalam perkembangan selanjutnya sahabat Hartono Trade Center, Lokananta berhasil tampil sebagai studio musik terbesar pada masanya. Banyak musisi maupun penyanyi legendaris Indonesia yang pernah mengadakan rekaman di studio ini. Diantaranya Gesang, Waljinah, Titik Puspa, Bing Slamet, Sam Samiun dan masih banyak lagi.

Karena itu tidak mengherankan ketika datang ke tempat ini, wisatawan dapat melihat koleksi piringan hitam yang jumlahnya sangat fantastis, sekitar 40 ribu keping. Semua tersimpan dengan rapi dalam rak.

Satu hal yang lebih menarik lagi, dari sekian puluhan ribu koleksi piringan hitam ini, terdapat rekaman lagu Indonesia Raya yang pertama. Bukan itu saja, master rekaman pidato-pidato yang pernah disampaikan oleh presiden Soekarno juga masih tersimpan dengan baik. Termasuk pidato pembacaan teks proklamasi yang sangat bersejarah.

Saat masuk dalam ruang rekaman, sahabat Hartono Trade Center dapat membuktikan bahwa Lokananta merupakan studio musik kelas dunia. Di ruang ini, terdapat speaker merek JBL, di mana di seluruh dunia hanya Lokananta saja yang memilikinya.

Selain itu masih ada mixer yang jumlahnya hanya ada dua saja. Satu dimiliki oleh BBC Inggris dan satunya lagi adalah milik Lokananta. Bukan itu saja, banyak musisi modern tanah air yang mengakui apabila studio musik Lokananta justru lebih bagus dibanding studio musik Abbey Road yang ada di London.

Sempat mengalami masa surut

Sahabat Hartono Trade Center, pada tahun 1998 Indonesia mengalami resesi ekonomi dan situasi ini berimbas pada keberadaan Lokananta. Pada tahun tersebut hingga 2000 studio musik tersebut sempat berhenti berproduksi. Apalagi mengingat saat itu sudah tidak ada sokongan finansial lagi dari pemerintah.

Tapi untungnya kesurutan ini tidak berlangsung lama. Pihak pengelola mulai berusaha mengajak seniman muda yang terjun dalam dunia musik untuk mengadakan rekaman. Glenn Fledly merupakan salah satu pemusik yang pernah mengadakan solo konser di tempat ini.

Meski kondisinya sudah tidak seramai zaman dulu, studio musik Lokananta memiliki daya tarik yang istimewa. Di sinilah sahabat Hartono Trade Center dapat menjelajahi sejarah perjalanan seni musik Indonesia secara lengkap. Terlebih lokasinya berada di kawasan strategis, mudah diakses dengan kendaraan pribadi atau umum.