HTC_-_ilustrasi_artikel-april-Memahami_Makna_Filosofi_Riasan_Pengantin_Putri_Gaya_Solo

Memahami Makna Filosofi Riasan Pengantin Putri Gaya Solo

Tempat terbaik untuk belanja baju pengantin adalah Hartono Trade Center di kawasan Solo Baru. Baik busana modern atau tradisional tersedia di sini. Apalagi untuk busana pengantin gaya tradisional Solo, banyak sekali peminatnya. Alasanya tidak lain adalah karena riasan pengantin putri gaya Solo itu mengandung banyak sekali makna filosofi.

  1. Membersihkan wajah dan rambut

Sebelum mendapat riasan, wajah dan rambut pengantin harus dibersihkan lebih dulu. Demikian pula dengan rambut-rambut halus di area wajah, leher, telinga dan dada ikut dibersihkan dengan cara dikerik.

Tujuan pembersihan ini bukan sekedar membuat wajah jadi terlihat cantik saja. Justru yang lebih penting adalah, kegiatan ini punya makna membuang sial. Sehingga ketika sudah hidup berumah tangga, hubungan suami dan istri bisa berjalan harmonis.

  1. Membentuk alis pisau mangot

Jika sahabat Hartono Trade Center mengikuti pakem dan aturan adat yang asli, bagian alis mata yang mendapat riasan akan dibentuk melengkung dengan sempurna. Riasan ini dinamakan sebagai pisau mangot. Bentuk ini merupakan lambang kecantikan, agar pengantin bisa terlihat seperti bidadari.

  1. Penggunaan warna cokelat dan hijau untuk eyeshadow

Masih terkait dengan riasan mata, untuk eyeshadow-nya sering menggunakan warna cokelat dan hijau. Jika cokelat diaplikasikan di area bawah kelopak mata, sedangkan hijau muda dipakai untuk memberi warna area bawah alis.

Pasti banyak sahabat Hartono Trade Center yang tidak tahu apabila pemakaian kedua jenis warna ini memiliki tujuan khusus. Bagi masyarakat Solo, cokelat dan hijau muda dianggap sebagai lambang kesuburan. Melalui penggunaan warna ini, pengantin baru diharapkan selalu mendapat kemakmuran dan kesejahteraan.

  1. Warna merah untuk bibir

Selanjutnya untuk riasan bibir, tidak jauh berbeda dengan riasan pengantin dari daerah lain, selalu memakai warna merah. Tapi khusus untuk pengantin gaya Solo, pemilihan warna ini bermakna bahwa istri harus bisa mengatur tata krama dalam berbicara.

Riasan paes pada dahi

Sahabat Hartono Trade Center, paes merupakan lekukan-lekukan hitam yang dibuat di area dahi. Tata rias ini memakai bahan dari lilin khusus yang dinamakan pidih. Riasan ini terdiri dari 4 bagian.

Pertama disebut sebagai paes gajah, memiliki ukuran paling besar dan terletak tepat di tengah dahi. Paes ini merupakan simbol harapan agar pengantin putri mampu menjadi wanita yang memiliki ilmu tinggi.

Selanjutnya yang kedua disebut paes pengapit, berada di sebelah kiri dan kanan paes gajah. Keberadaannya adalah sebagai perwujudan doa agar pengantin perempuan bisa membedakan antara yang baik dan buruk.

Kemudian yang terakhir adalah paes penitis, merupakan lambang harapan hidup yang lebih bagus. Selain itu masih ada paes godeg yang dianggap sebagai simbol doa untuk mendapat keturunan yang baik.

Bagaimana sahabat Hartono Trade Center?. Setelah memahami makna-makna filosofi yang terkandung dalam riasan pengantin gaya putri Solo, pasti akan semakin tertarik untuk menerapkannya saat menikah nanti, bukan?.