HTC_-_ilustrasi_artikel-maret-Cabuk_Rambak,_Kuliner_Tradisional_Terkenal_Dari_Kota_Solo

Cabuk Rambak, Kuliner Tradisional Terkenal Dari Kota Solo

Pusat niaga dan belanja terbaik di kawasan Solo Raya adalah Hartono Trade Center di Solo Baru, Sukoharjo. Kemudian apabila ingin menikmati kekayaan kulinernya, salah satu yang pantas dicoba dan dicicipi adalah cabuk rambak. Meski tampilannya terlihat sederhana saja, namun cita rasanya tidak kalah lezat dibanding masakan lainnya.

Penjelasan sekilas

Cabuk rambak adalah makanan tradisional khas Solo yang penyebutannya berasal dari dua kata, cabuk dan rambak. Istilah cabuk sendiri punya hubungan erat dengan bahan utama pembuatan sambal yang dipakai pada hidangan ini, yaitu sambal wijen. Sambal yang rasanya tidak terlalu pedas dan agak gurih ini sering disebut dengan nama cabuk.

Sedangkan rambak, adalah kerupuk yang menjadi teman santapnya. Pada zaman dalu, kerupuk tersebut merupakan kerupuk dari kulit sapi. Tetapi untuk saat ini lebih sering menggunakan kerupuk beras dan populer dengan sebutan karak. Jika sahabat Hartono Trade Center ingin mengetahui alasannya, adalah karena kerupuk karak lebih murah dibanding kerupuk kulit sapi.

Tampilan hidangan

Cabuk rambak merupakan makanan tradisional yang terbuat dari ketupat, kemudian diiris tipis-tipis berbentuk kotak. Kemudian diatasnya dikasih cocolan sambal wijen, lalu disantap bersama kerupuk atau karak.

Ketika menyantap cabuk rambak, sahabat Hartono Trade Center tidak akan memakai piring. Hidangan ini biasanya diletakan diatas daun pisang bernama pincuk. Setelah itu irisan ketupatnya yang sudah diberi sambal wijen bisa diambil satu persatu dengan potongan lidi kecil, kemudian langsung dimasukan ke mulut.

Dibalik tampilannya yang sederhana, cabuk rambak sering dianggap sebagai makanan sehat karena tidak mengandung minyak dan daging. Siapa saja dapat menikmati menu hidangan ini. Apalagi bagi mereka yang sedang menjalankan program diet atau ingin menjalankan pola makan vegetarian.

Porsinya yang tidak terlalu besar membuat makanan ini juga cocok dijadikan sebagai menu tambahan atau hidangan sela. Cita rasanya yang gurih pasti sangat disukai oleh mereka yang kurang suka dengan masakan pedas. Apalagi sambalnya hanya memakai sedikit cabai, bahkan lebih pantas disebut saos.

Saat liburan di Solo Raya, sahabat Hartono Trade Center dijamin tidak akan kesulitan menemukan cabuk rambak. Masakan ini bisa ditemukan dengan mudah di pasar-pasar tradisional atau warung pinggir jalan. Jika menjumpainya di warung kaki lima, pada umumnya penjual hanya menyediakan secara khusus menu ini saja.

Selain itu ada pula ada penjual yang menjajakan cabuk rambak secara berkeliling dari kampung ke kampung. Terutama pada pagi dan sore hingga malam hari, karena menu tradisional ini memang terasa lebih lezat disantap pada waktu-waktu tersebut.

Jika ingin mencicipi hidangan ini, sahabat Hartono Trade Center hanya perlu keluar uang 5 ribu rupiah saja per porsi. Selain menyantap langsung di warung dan tempat penjualnya, cabuk rambak bisa dibungkus dan dibawa pulang. Alat bungkusnya juga sama, dibuat dari daun pisang.